Cahaya
memang banyak digunakan di berbagai bidang dan kegunaannya pun dapat
dimanipulasi karena karakteristiknya yang istimewa. Komputer kuantum contohnya,
menggunakan sifat probabilitas kuantumnya untuk meningkatkan kompleksitas sebuah
komputer dengan ukuran kuantum. Contoh lainnya adalah ketika anak alay ngambil
foto di tempat yang gelap dan, hmm, saya kira ga perlu dijelaskan. Tapi, apa
itu cahaya?
Asal usul
cahaya sudah menjadi perdebatan setengah panas para fisikawan dan filosofis
jauh sebelum Nyonya Menir berdiri. Hingga saat ini, fisikawan setuju jika
cahaya adalah sebuah gelombang elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang
pada rentang spektrum visibel dan memiliki energi yang diskret yang dibawa oleh sesuatu yang disebut photon. Artinya, setiap photon memiliki energi tertentu dan energi
ini tidak dibagi-bagi ke partikel yang lain seperti pada peluruhan beta, di
mana energi diteruskan kepada neutrino atau anti-neutrino. Akan tetapi, photon
tidak hanya membawa energi pada cahaya yang dapat kita lihat, tetapi juga dapat
membawa energi pada spektrum elektromagnetik yang tidak dapat terdeteksi oleh
mata manusia, seperti gelombang ultraviolet. Besar energi ini tergantung pada
frekuensi oleh gelombang cahaya tersebut. Secara frekuensi berbanding terbalik
dengan panjang gelombang, cahaya merah akan memiliki energi yang lebih kecil
dibandingkan cahay ungu. Secara matematika, besar energi pada sebuah cahay
diekspresikan melalui persamaan:
E=hf
Di mana E
adalah energi, h adalah konstanta Plank, dan f adalah frekuensi gelombang
tersebut. Konstanta Plank lah yang menunjukkan bahwa energi sebuah photon
adalah diskret. Besar konstanta ini adalah 6.63x10-34 J/Hz, mungkin
salah satu konstanta terkecil di dalam duni fisika. Akan tetapi, pada saat
Plank mempublikasikan penemuannya pada tahun 1901 ia menyatakan bahwa besar
konstanta ini senilai 6.55x 10-34 J/Hz. Nilai ini dapat
diderivasikan melalui teori termodinamika dan entropi dengan aplikasi kalkulus,
namun tidak akan saya perlihatkan di dalam post ini karena saya juga tidak
mengerti. Akan tetapi melalui beberapa revisi dan beberapa konsiderasi
tambahan, nilainya pun sedikit bergeser.
Jadi
kesimpulannya, cahaya adalah energi yang dibawa oleh photon. Pada kondisi
vacuum, photon ini memiliki kecepatan 3x108 m/s. Besaran energi
cahaya berbanding lurus dengan frekuensinya.